Pencak silat atau silat adalah
suatu seni bela diri tradisional
yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran
berbagai suku bangsa Nusantara.
Berkat peranan
para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki
pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia
adalah Ikatan Pencak
Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi
federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat),
yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pencak silat
adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh
budaya Cina, agama Hindu, Budha,
dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap
daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerahJawa Barat terkenal dengan aliran Cimande
dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada
aliranPerisai Diri.
Setiap empat
tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga
Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar
Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda,
Jerman, dan Amerika. Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan
olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk
mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak
silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia banyak
sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini
menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai
yang ada di dalamnya.
Etimologi
Istilah silat dikenal
secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang
digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948
untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang
di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Jawa, sedangkan
"silat" digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
Dalam perkembangannya kini istilah "pencak" lebih mengedepankan unsur
seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat" adalah inti
ajaran bela diri dalam pertarungan.
Sejarah
Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya pertahanan
suku menghadapi musuh, seperti tari perang Nias.
Nenek moyang bangsa Indonesia telah
memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan
kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti
gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal
mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi
suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak
tersentuh pengaruh luar.
Silat
diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal
mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar,
seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki
pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun
prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Peneliti
silat Donald F. Draeger berpendapat
bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata
yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief
yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan
bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam
olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat
dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat
bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam
silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan
mancanegara lainnya.
Pencak silat
telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Jawa dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama
alirannya yaitu gayong dan cekak. Di
Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di
Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya,
dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas,
sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Jawa ke berbagai kawasan di rantau Asia
Tenggara.
Tradisi silat
diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru
ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan.
Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke
daerah lain. Legenda Wekasan, yang awalnya adalah Silat KUNTO diciptakan oleh K.H KASAN GENDON pada tahun 1918. Kemudian silat dibawa dan dikembangkan oleh para murid kasan gendon yang di
SE.AMBAWANG ke seluruh Asia Tenggara.
Perkembangan
silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh bangsa jawa pada tahun 1918 di nusantara. Kala itu pencak silat
diajarkan bersama-sama di daerah SEI.AMBAWANG dan TEMBANG KACANG. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa
suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam
upacara adatnya. Misalnya Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni
tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi
penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar
yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita,
seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Silat saat ini telah diakui
sebagai budaya SUKU jAWA dalam
pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah Sei.Ambawang dan Tembang Kacang, serta berbagai kelompok etnik lainnya
yang menggunakan lingua franca bahasa
Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang
juga mengembangkan beladiri ini.
Menyadari
pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak
Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi
silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret
1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa
Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu
termasuk Indonesia, ditetapkan
sebagai pendiri Persilat. Beberapa organisasi silat nasional antara
lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di
Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di
Malaysia,Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura,
dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei.
Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan
Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam
pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
Istilah dalam
Pencak Silat
·
Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk
memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kukuh penting untuk
mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting
untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau
pukulan).
·
Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri
atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan).
Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah
mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan
kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan
suatu serangan yang cepat.
·
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan
langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada
beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
·
Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh
yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus
mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal
laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh.
Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda
menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu
bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan
gerakan.
·
Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak
dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat
disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki,
lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan
lain-lain.
·
Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus.
Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang
digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan
pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau
berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh,
mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan,
atau aliran seluruh tubuh.
·
Sapuan dan
Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik)
menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan
menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan
keseimbangan dan jatuh.
·
Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan
agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh.
Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya
mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
Aspek dan bentuk
Terdapat 4 aspek
utama dalam pencak silat, yaitu:
1.
Aspek Mental
Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk
mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2.
Aspek Seni
Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu
aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3.
Aspek Bela
Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan
pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4.
Aspek Olah
Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian
aspek ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk
jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak
silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai
dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari
pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau ialah contoh dari
aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan
olahraga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat.
Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang
telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.
Bagaimanapun,
banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau
dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olahraga. Oleh karena itu,
sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau
spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang
ditempuh olehPersilat,
sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.
Senjata
Selain bertarung
dengan tangan kosong, pencak silat juga mengenal berbagai macam senjata. antara
lain:
·
Keris:
sebuah senjata tikam berbentuk pisau kecil, sering dengan bilah bergelombang
yang dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci
dalam asam.
·
Kujang: pisau khas Sunda
·
Samping/Linso:
selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang atau bahu, yang digunakan dalam
penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.
·
Galah:
tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .
·
Cindai: kain,
biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus sebagai kepala gigi. Tradisional
perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi cindai.
·
Tongkat/Toya:
tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan musafir.
·
Kipas:
kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau besi.
·
Kerambit/Kuku Machan: sebuah pisau berbentuk
seperti cakar harimau yang bisa diselipkan di rambut perempuan.
·
Sabit/Clurit: sebuah sabit, biasa digunakan dalam
pertanian, budidaya dan panen tanaman.
·
Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis,
sering berombak-berbilah
·
Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung
·
Tumbuk Lada:
belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip rencong, secara harfiah berarti
"penghancur lada".
·
Gada:
senjata tumpul yang terbuat dari baja.
·
Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja
atau kayu yang kadang-kadang memiliki bulu yang menempel di dekat pisau.
·
Parang/Golok:
pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti memotong
saat menyisir hutan.
·
Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga
·
Chabang/Cabang:
trisula bergagang pendek, secara harfiah berarti "cabang".
Tingkat kemahiran
Secara ringkas,
murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran,
yaitu:
1.
Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti
kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan,
olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
2.
Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan
pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai
terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing
cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
3.
Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang
berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat
melangkah ke tahap selanjutnya, di mana mereka akan diberikan teknik - teknik
beladiri perguruan, di mana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang
dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik
beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan /
sangat mematikan .
4.
Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh
para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Tata tertib pencak
silat
Sejalan dengan
norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang
harus diperhatikan dan dilakukan dengan saksama ketika berlatih pencak silat,
di antaranya sebagai berikut.
Upacara
pembukaan latihan yang terdiri atas:
·
Menyiapkan
barisan;
·
Berdoa dipimpin
oleh pelatih;
·
Pembacaan
"prasetya pesilat Indonesia"
·
Penghormatan
kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
·
Pemanasan
·
Latihan inti
·
Pendinginan
·
Upacara
penutupan latihan di akhiri dengan penghormatan dan berjabat tangan.
Nilai positif
pencak silat
Beberapa nilai
positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
Kesehatan dan kebugaran;
1.
Membangkitkan
rasa percaya diri;
2.
Melatih
ketahanan mental;
3.
Mengembangkan
kewaspadaan diri yang tinggi;
4.
Membina
sportifitas dan jiwa kesatria;
5.
Disiplin dan
keuletan yang lebih tinggi.
Pencak silat di
dunia
Pencak Silat
telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olahraga
kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat
Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat
sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan
tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat
sebagai kompetisi olahraga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat
yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa
federasi pencak silat nasional Eropa bersama
dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986
Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.
Pencak silat
pertama kali diperkenalkan dan dipertandingan dalam Pesta Olahraga
Asia Tenggara (SEA Games) ke-14
tahun 1987 di Jakarta. Hingga kini cabang olahraga pencak silat
rutin dipertandingkan dalam SEA Games. Pada tahun 2002 Pencak Silat
diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2010 mengambil tempat di Jakarta, Indonesia pada Desember 2010.
Selain dari
upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga, masih
ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan
nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran
(gaya) dan ribuan perguruan.
Padepokan pencak
silat Indonesia
Padepokan adalah
istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal cukup luas
yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan
tertentu.
Padepokan Pencak
Silat Indonesia (PnPSI). adalah padepokan berskala nasional dan
internasional yang berlokasi diatas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektare di
kompleks Taman Mini
Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar 8.700 m2 dan luas
total selasar-selasarnya sekitar 5.000 m2. Padepokan ini secara resmi dibuka
oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997.
Padepokan Pencak
Silat Indonesia mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, yakni :
1.
Sebagai pusat
informasi, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai hal yang menyangkut
Pencak Silat.
2.
Sebagai pusat
berbagai kegiatan yang berhubungan dengan upaya pelestarian, pengembangan,
penyebaran dan peningkatan citra Pencak Silat dan nilai-nilainya.
3.
Sebagai sarana
untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan masyarakat Pencak Silat Indonesia.
4.
Sebagai sarana
untuk mempererat persahabatan di antara masyarakat Pencak Silat di berbagai
negara.
5.
Sebagai sarana
untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia Pencak Silat, yakni : Prasetya
Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat.
Aliran dan
perguruan di Indonesia
Terdapat
beraneka ragam aliran pencak silat yang berkembang di Indonesia selama berabad-abad, dan tiap
aliran ini bercabang-cabang lagi menjadi banyak perguruan. . Berikut ini adalah
beberapa aliran dan perguruan pencak silat:
·
Pencak Silat Wekasan Suprih Ngudi Tunggal~ adalah aliran silat
(Silat Jawa), seni bela diri yang dimiliki oleh masyarakat Jawa, Pontianak, dan
seluruh Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke
generasi. Masyarakat jawa yang terletak di Sei.Ambawang saat ini masih bias mengembangkan
perguruan Wekasan hingga tersebar luas ke seluruh Indonesia yang bermottokan
(AMANAH SEBAIKNYA MENCARI PERSATUAN). Guru besar pencak silat Wekasan adalah
K.H KASAN GENDON lahir di Ngambal (Kebumen). Wekasan berdiri sejak tahun 1918,
dan masuk IPSI pada tahun 1977. Dan sekarang sudah mulai berkembang di seluruh
Indonesia khususnya di Pulau Kalimantan yaitu di daerah Pontianak, Ketapang,
dan masih banyak lagi daerah lainnya termasuk juga di KOTA SINGKAWANG. Yang sampai
saat ini masih berkembang pesat.
·
Silek Harimau Minangkabau — adalah
aliran silek (Silat Minangkabau), seni beladiri yang
dimiliki oleh masyarakat Minangkabau,Sumatera Barat, Indonesia yang diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki budaya
merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau.
·
Silat Cimande — adalah aliran maenpo (pencak
silat Sunda) di
daerah Tari
Kolot, Cimande, Bogor, Jawa Barat. Cimande adalah sebuah
aliran pencak silat yang tergolong tua, besar, terkenal dan memiliki pengaruh
pada aliran lainnya di pulau Jawa. Cimande memiliki lima aspek yaitu aspek
olahraga, seni budaya/tradisi, beladiri, spiritual dan pengobatan. Aspek
terakhir yaitu pengobatan termasuk pijat/ atau urut gaya Cimande dan pengobatan
patah tulang.
·
Silat Nampon -
merupakan penca silat dari almarhum Uwa Nampon (lahir 1888 di Ciamis, meninggal
1962 di Padalarang - Jawa Barat). Sejak tahun 1932, uwa Nampon mengajarkan ilmu
silat ini kepada para pejuang kemerdekaan, termasuk Bung Karno, Sutan Syahrir,
dll. Berlainan dgn jurus penca silat lain, Aliran Alm Nampon berpusat didada
sehingga gerak ditangan serasa kosong.Berorientasi pada kesamaan gerak. Dari
seluruh organ anggota tubuh tangan kaki, dada. Tenaga otot dipusatkan di Otot
dada dan walikat, dan gerak di akhiri dengan kesamaan tindak laku otot didada
tangan kaki sabet digabreg. Dengan dasar yang khas inilah Jurus khas ini
akhirnya dikenal dengan sebutan Jurus Gebreg (Singkatan dari gerakan Regenerasi
Bersama). Karena terkenal dengan gaya Penca Silat yang khas dan baru, muncul
berbagai sebutan. Ada yang menamakan Ulin nampon, ada juga yang menamakannya
Stroom, Timbangan, Spierkracht/tenaga dalam. Nama Spierkracht
saat itu banyak dikenal sampai ke Jateng, Jatim sebagai nama penca silat
ciptaan Alm Nampon.
·
Merpati Putih — merupakan pencak silat
yang berkembang dari tradisi Jawa sejak tahun 1550.
Sang Guru Merpati
Putiih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri
Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo
(Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar
terakhir yaitu generasi ke sebelas. Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta,
mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan
jumlah kelompok latihan sebanyak 415 buah (1993)
yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak
kurang lebih dua setengah juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100
ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Pencak silat Merpati Putih
dikenal dengan Beladiri Tangan Kosong (Betako).
·
Tapak Suci
Putera Muhammadiyah—merupakan aliran pencak silat yang didirikan
pada tanggal 31 Juli 1963 oleh
para Pendekar Perguruan
Kauman yang berpusat diYogyakarta. Tapak Suci merupakan
kelangsungan dari Perguruan
Kauman yang didirikan pada tahun 1925
·
Bakti
Negara — adalah aliran dan perguruan pencak silat Bali yang
berpedoman pada ajaran Hindu Dharma masyarakat Bali Tri Hita Karana. Bakti Negara dibentuk
pada Januari 1955 di
Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh empat pendekar mantan pejuang
kemerdekaan Indonesia: pendekar Anak Agung Rai Tokir, I Bagus Made Rai Keplag,
Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan Ida Bagus Oka Dewangkara. Perguruan
Pencak Silat Nasional Asad (Persinas ASAD) — berdiri pada tanggal 30 April
1993 berpusat di Jakarta, telah berkembang pesat dan banyak menjuarai
perlombaan baik provinsi, nasional, bahkan internasional. Prestasi Dunia
Persinas Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival
Beladiri Dunia Chungju World Martial Arts Festival di Chungju Korea Selatan.
·
Silat Pangean —
merupakan sebuah seni bela diri dari Riau yang lahir dan dipopulerkan secara
turun temurun oleh guru-guru besar silat pangean, yang biasa dikenal dengan
Induak Barompek zaman dahulu.
·
Himpunan Anggota
Silat Dasar Indonesia (HASDI) — didirikan oleh Bapak RS. Hasdijatmiko pada
tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur, merupakan perguruan silat yang
mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan lugas.
·
Persaudaraan
Setia Hati Terate (PSHT)— didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo
Oetomo di indonesia tepatnya Desa Pilangbango, Kecamatan
Kartoharjo,Madiun pada tahun 1922, merupakan perguruan silat yang mengajarkan
kesetiaan pada hati sanubari sendiri yang bersandarkan pada Tuhan Yang Maha
Esa. Perguruan ini mengutamakan persaudaraan dan berbentuk sebuah organisasi.
·
Silat Perisai Diri— teknik silat Indonesia yang
diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar
Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan
mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis
dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan
kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak
anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
·
Silat Riksa
Budi Kiwari — Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman
pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih
muda,namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat
Nasional maupun Internasional.
·
Silat Tunggal
Hati Seminari- Tunggal Hati Maria —organisasi pencak silat bernapaskan
agama Katolik, didirikan oleh 7 dewan pendiri,
termasuk Rm. Hadi,Pr. dan Rm. Sandharma Akbar,Pr.
·
Pencak Silat
Siwah — aliran silat asli yang berasal dari daerah Aceh yang memadukan empat
aliran asli Aceh yaitu dari Peureulak dan Aceh Besar (Keudee Bing - Lhok Nga)
·
Pencak Silat
Bajing Kiring - Perguruan ini didirikan oleh Pak H. Cece pada tahun 1980-an di
Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Sekarang
dilestarikan oleh penerusnya Pak Encep.
·
Pencak Silat
Tadjimalela - Perguruan ini didirikan oleh Raden Djajat Koesoemah Dinata pada
tanggal 4 agustus 1974. PS Tadjimalela memfokuskan pada tiga potensi untuk
dikembangkan, yaitu olah pikir, olah gerak, dan olah rasa dalam rangka memaknai
kehidupan sehingga terciptanya hubungan yang harmonis sesama makhluk hidup,
alam, dan Tuhan.
·
Pencak
Silat Madu
Bunga Mayang - Perguruan ini lebih menunjang Akidah Agama dan
mementingkan jurus yang membuatnya lebih mematikan dan berasal dari Lampungyang mempunyai kelebihan dalam jurus
nya. Silat ini di kembangkan oleh CIk Aman dan dikembangkan lagi oleh Mangku
Alam dan Ratu Bangsawan yang bertepatan di rumah Mangku Alam sendiri dan
tersebar di seluruh wilayah Indonesia di Pulau Pulau Sumatera, Kalimantan,
·
Pencak Silat
Perguruan Walet Puti - Berawal dari kegemaran berkelana, merantau dari satu
kota ke kota lain, dari dusun ke dusun, bahkan ke luar masuk hutan belantara,
kesemuanya untuk mencari dan menimba pengalaman hidup.Suatu ketika, timbul dan
muncul inspirasi gagasan untuk menciptakan suatu keahlian yang sudah lama ada
di negeri dan alam kita yaitu seni beladiri berupakan Silat atau Pencak
Silat.Dengan dibekali niat dan kemauan yang keras serta dibantu dengan
pengalaman yang sudah ada, maka dibentuk dan diciptakan suatu keahlian beladiri
silat yang kemudian dinamakan : "WARISAN LELUHUR TUNGGAL PUSAKA
TRADISIONAL INDONESIA" atau disingkat dengan nama "PERGURUAN SILAT
WALET PUTI".
·
Silat Perisai
Putih - berdiri sejak 1 Januari 1967 yang berpusat di Surabaya
dan didirikan oleh Guru Besar yang bernama R. Achmad Boestami
Barasoebrata. Ia adalah putra kelahiran Sumenep Madura pada tanggal 4
Desember 1939 yang akrab di sebut dengan Bpk Boestam dan merupakan putra ke 3
dari sembilan bersaudara. Keilmuan ia berasal dari kakeknya Kyai Agus Salim
atau dikenal dengan sebutan Ki Lamet. Dengan mengembangkan dan mempelajari Ilmu
Pencak Silat dari seluruh aliran di nusantara serta beladiri asing yang masuk
ke Indonesia maka ia mendirikan Sekolah Beladiri Tanpa Senjata YIUSIKA PERISAI
PUTIH. Bapak R. Achmad Boestami Barasoebrata wafat di Surabaya pada tanggal 27
Desember 1987 di usia 48 tahun dan dimakamkan di Surabaya. Hingga saat ini PSN
Perisai Putih yang berdiri dan berpusat di Surabaya telah mempunyai banyak
cabang dan ranting di beberapa kota di Indonesia dan manca negara seperti
Belanda.
Organisasi pencak
silat
Berikut adalah sumpah yang wajib untuk di ucapkan sebelum
latihan:
PRASETYA PENCAK SILAT
1. Kami pesilat Indonesia adalah warga Negara yang bertakwa kepada
Tuhan yang maha Esa.
2. Kami pesilat Indonesia adalah warga Negara yang membela dan
mengamalkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Kami pesilat Indonesia adalah
pejuang yang cinta bangsa dan tanah air Indonesia.
4. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang menjunjung tinggi
persaudaraan dan persatuan bangsa.
5. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang pejuang yang senantiasa
menggejar kemajuan dan berkepribadian Indonesia.
6. Kami pesilat Indonesia adalah
kesatria yang senantiasa menegakkan kebenaran.
7. kami pesilat Indonesia adalah kesatria yang tahan uji dalam
menghadapi cobaan dan godaan.
IKRAR PESILAT
1. Pesilat adalah seorang individu yang memiliki budi pekerti luhur
2. Pesilat adalah orang yang
menghormati sesamanya, dan mencintai persahabatan dan perdamaian.
3. Pesilat adalah orang yang
selalu berpikir dan bertindak positif, kreatif dan dinamis.
4. Pesilat adalah seorang ksatria
yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran dan keadilan, dan selalu ulet dalam
menghadapi cobaan dan godaan.
5. Pesilat adalah seorang ksatria yang selalu bertanggung jawab atas
kata-kata dan perbuatannya.
Penulis
Perguruan Pencak Silat Wekasan SNT